Kalimat seperti「seluruh perbedaan yang ada itu bagus」「mari hargai cara pandang yang berbeda-beda!」sering kita dengar. Kami sendiri sering menyampaikan untuk menerima perbedaan antara Indonesia dan Jepang. Tetapi perlu diakui juga bahwa setiap orang pasti memiliki cara pikir yang berbeda, sehingga jika kita terlalu menekankan untuk bersabar menerima perbedaan, bisa jadi malah timbul stress.
Untuk mengurangi resiko ini, sebenarnya bisa kita rubah pola pikir kita dengan mengurangi “perbedaan” dan memperbanyak “persamaan”. Tetapi apakah hal semacam itu mungkin?
Mungkin saja, karena yang kita rubah adalah kesadaran kita sendiri. Intinya, kita mencoba lebih peka untuk menemukan poin-poin persamaan yang dimiliki oleh kita dan orang lain.
Beberapa tahun yang lalu perusahaan kami terlibat project training dengan sebuah perusahaan elektrik Jepang ternama yang berlokasi di India. Kebanyakan ekspatriat Jepang di sana berkomentar “Saya kaget , jalanan di India kotor sekali!!”. Tetapi ada satu peserta training berusia 40 tahunan yang berkomentar “Ohya? Kok saya tidak merasa demikian ya”. Ketika ditanyai alasannya, dia menjawab “Kan dulu Jepang juga sama, di jalanan di kampung-kampung banyak sekali sampah. Sampai akhirnya pemerintah membuat kampanye dilarang buang sampah sembarangan.” Katanya sembari tertawa.
Jika kita bisa memiliki pikiran “ini adalah proses perkembangan ekonomi yang bahkan pernah dilalui oleh Jepang untuk menjadi negara maju seperti sekarang”, maka kita juga bisa berpikir “suatu ketika India pun akan bisa seperti Jepang asalkan warganya dididik untuk membuang sampah pada tempatnya”.
Namun jika kita hanya fokus pada “Orang India suka buang sampah sembarangan, beda sekali dengan orang Jepang” , maka kita akan cenderung mengambil kesimpulan “Pasti tidak mungkin untuk bisa menerapkan standar kebersihan Jepang di India”, dan akan merasakan stress seandainya kita diberi tanggung jawab perusahaan untuk menanamkan prinsip kebersihan pada karyawan di India.
Disini kita bisa merasakan manfaat menemukan titik persamaan antara Jepang dan India dari sisi “proses perkembangan ekonomi yang harus dilalui”.
Mari kita juga coba untuk membiasakan diri menemukan persamaan dibandingkan terlalu fokus pada perbedaan semata dalam kehidupan profesional kita sehari-hari.
===========================================================
(CICOM BRAINS Indonesia, Country Manager, Nugraheni Lintang)